PerformancingAds
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

ip-location map it!

Locations of visitors to this page

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Blogroll Me!
My Photo
Name:
Location: Indonesia

Powered by Blogger

Check Page Ranking

Free Shoutbox Technology Pioneer

BlogFam Community

JANGAN ASAL COPY PASTE..

Indonesian Muslim Blogger

Listed on BlogShares

Wednesday, March 22, 2006

Acara Televisi dan Bencana Alam

Dalam seminggu terakhir ini, aku mendengar begitu banyak bencana alam yang terjadi di daerah, mulai dari banjir bandang, tanah longsor, bahkan yang terakhir kalo tidak salah dengan tsunami ya di ambon (mohon dikoreksi dong kalo salah).

Dari begitu banyaknya bencana alam, banyak korban yang berjatuhan. sebagian besar korban meninggal dunia, banyak yang kehilangan rumah atau tempat tinggal. sehingga harus berkumpul di tenda-tenda darurat atau tempat yang aman.

Begitu banyak cobaan yang dialami rakyat ini. Namun kenapa bantuan dari pemerintah koq kesannya telat ya? minimal dari pemerintahan daerah terdekat, minimal dari kabupaten atau kotamadya. sepertinya belum ada koordinasi yang jelas. padahal untuk para korban, hitungannya sudah bukan hari lagi. namun sudah jam bahkan menit.

Kenapa? karena mereka perlu bantuan, terutama pangan. tapi jangan ngirim bahan makanan dong. yang paling tepat adalah mendirikan dapur umum. memang suplay bahan makanan tetap diperlukan. tapi untuk sampai ke para korban bencana, alangkah lebih baiknya sudah berupa makanan jadi. sebab bagi mereka, untuk mencari tempat tinggal saja sudah susah, apalagi untuk memasak.

Namun walaupun berita bencana alam begitu gencarnya disiarkan di televisi, tapi yang bikin aku heran, koq ya acara yang bersifat hura-hura seperti ajang mencari penyanyi atau idola atau ikutan akademi koq ya masih gencar juga ya? apakah tidak sebaiknya acara-acara seperti itu, dihentikan dulu, mininal diundur dulu deh. demi rasa solidaritas sesama rakyat negeri ini.

Jangan di kota-kota besar, acara hura-hura diadakan dengan dalih nyari bibit penyanyi atau apalah namanya. sementara di pelosok, banyak orang yang menderita karena bencana alam. sungguh tidak berimbang sekali. Please deh, coba timbulkan rasa empati terhadap sesama. memang sih jauh tempatnya, namun dengan kita mengerem tindakan kita yang terlalu bersifat duniawi, itu sudah salah satu cara kita untuk menunjukkan rasa empati kita pada mereka.

Bila kita mampu untuk menyumbang, ya menyumbanglah. sumbangkanlah pada badan-badan atau pihak-pihak yang bisa menyampaikan sumbangan kita pada mereka secara langsung dan tanpa kena potongan. namun bila kita belum bisa, kirim doa. mendoakan orang yang sedang terkena musibah, juga merupakan salah satu cara untuk meringankan beban bathin mereka.

Indonesia sedang menangis, kata para pujangga, tapi itu bukan kiasan. Indonesia memang sedang menangis.

[Ceritaku]

Cerita Badminton lagi...

waktu malam minggu kemarin, aku bermain dengan lumayan enak. dan aku bermain sampe tiga setengah set. dan dua set diantaranya menang telak. hehehe... aku rada bersemangat. pas main di set ketiga, lawanku lumayan bagus. aku sempat hah heh hoh. hehehe...

malam harinya, sepulang dari main badminton, biasa ada acara ronda. memang gilirannya pas malam minggu. jadi bapak-bapak yang pada main badminton ditempatkan di malam minggu. biar sekalian kata pak rt. pas malam minggu kali ini, kami disuguhi (tepatnya minta) nasi uduk plus ayam goreng. sebetulnya pada ronda pertama juga ketua regu sudah melakukan hal ini. namun pada ronda kedua, tidak ada. nah, sekarang diadakan lagi. Alhamdulillah bisa makan tengah malam. tapi, nasi uduknya masih kalah dengan nasi uduk waktu ronda pertama. padahal belinya di tempat yang sama, koq bisa ya? namun ada tambahannya, ada lele goreng dan juga bebek goreng yang menemani ayam goreng.

oya, pas ngobrol-ngobrol gitu, ternyata ada berita yang mengejutkan. katanya pada beberapa minggu yang lalu, ada pemain bulutangkis yang meninggal dunia di lapangan. kena jantung katanya. aku kaget, innalillahi... mungkin dia terlalu semangat, atau tidak mengukur kekuatan badan sendiri. aku langsung lemes mendengarnya. katanya sih, dia kena setelah melakukan smash. karena setelah smash itu, dia langsung tergeletak. aduh..

memang kita mencari keringat, tapi karena sudah berumur, jadi jangan ngoyo kali ya. nyantai aja. yang penting badan berkeringat, sehat, dan tidak mengejar nilai. tapi bagaimanapun juga, liat angka kita engga naik dan berbeda jauh dengan lawan, rasanya gimana gitu.

itu bisa dijadikan suatu pembelajaran bagi kita, agar kita selalu ingat untuk mengukur kekuatan badan kita. jangan terlalu semangat, tapi tenaga dan badan tidak mendukung. santai aja deh.

[Ceritaku]

Wednesday, March 15, 2006

Menang atau Kalah

Seperti biasa, setiap sabtu aku bermain badminton dengan para tetanggaku. tempatnya di sebuah gor badminton yang berada dekat dengan rumah kami. malam minggu kemarin, kebetulan lapangan tidak terisi semua. ada 2 lapangan yang kosong, mungkin orangnya tidak pada datang. jadilah anak-anak di lingkungan kami bermain disana, sedangkan bapak-bapaknya bermain di lapangan kami (lapangan kami, maksudnya lapangan yang kami sewa. pemiliknya tetep yang punya gor, hehehe..).

aku sendiri malam itu bermain sampe 3 set. lumayan melelahkan namun menyenangkan juga. tapi dari ketiga set itu, tak satupun aku bisa menang straight. aku dan pasanganku (tiap set berganti pasangan) harus bersusah payah mengejar ketinggalan. memang walaupun keringat yang kita cari dengan olah raga ini, namun sepertinya kemenangan itu sudah merupakan suatu "keharusan" dalam suatu pertandingan. betulkah?

aku sendiri heran, apakah aku yang bermain kurang bagus, ataukah memang lawanku cukup kuat? tapi walaupun kalah, rasa senang akan jalannya pertandingan yang seru sudah merupakan suatu kesenangan tersendiri. kejar mengejar poin merupakan suatu keasyikan tersendiri. kadang kami tertawa dengan pertandingan yang kami lakukan. kadang kami saling memuji dengan langkah-langkah yang kami lakukan.

kembali ke pertanyaan tadi, sebenarnya benarkah kemenangan itu merupakan suatu "keharusan" dalam suatu pertandingan? apakah harus selalu menang yang dicari? lalu bagaimana kalo kita kalah? apakah kita harus kecewa dengan kekalahan itu?

aku kadang sering melihat betapa orang bersusah payah untuk menang. terserah deh menang dalam hal apa. kadang bahkan harus melakukan cara-cara yang menurutku kurang sportif. mau contoh? cobalah lihat disekeliling kita. pasti kita akan menemukan salah satu contoh orang yang ingin menang. betapa orang selalu ingin menang, hingga menggunakan semua cara.

salah satu contoh yang aku sendiri pernah lihat adalah menyontek dalam ulangan di kelas (aku termasuk yang paling pelit untuk hal ini). aku jadi teringat akan istilah atau kode-kode yang sering digunakan untuk menyontek bila ulangan tiba. (hehehehe... jadi ingat masa lalu). tujuan nyontek adalah untuk mendapatkan nilai tinggi dalam ulangan. buntutnya adalah mengumpulkan nilai untuk bisa naik kelas, atau menjadi juara kelas.

padahal kalo dipikir sekarang, kita itu sekolah sebenarnya untuk apa sih? untuk nyari nilai atau untuk mengembangkan pola pikir kita agar lebih pinter? coba deh dipikirkan. aku sendiri sering kasihan kalo melihat orang dapet nilai tinggi tapi bukan hasil sendiri. kasihannya adalah dia tidak bisa mempertanggungjawabkan keabsahan nilainya. ketika dia dipertanyakan, pasti tidak akan bisa menjawab. ujung-ujungnya adalah membuat malu diri sendiri. lalu kemana pelajaran yang selama ini kita terima?

satu hal yang kadang terlupakan oleh kita adalah, kita sering melupakan perjuangan yang kita lakukan untuk mencapai kemenangan. betapa kita tidak menghargai perjuangan yang telah kita lakukan, terlepas dari menang atau kalahnya kita dalam pertandingan atau apapun namanya.

padahal perjuangan yang kita lakukan itu mempunyai nilai yang lebih besar daripada kemenangan itu sendiri. dengan menghargai perjuangan yang kita lakukan berarti kita sudah belajar untuk menghargai diri kita sendiri. setidaknya kita sudah berusaha melakukannya semaksimal yang kita mampu.

selama kita menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran, maka kita patut bangga dengan perjuangan yang kita lakukan, terlepas dari hasil yang didapat (menang atau kalah). menang atau kalah adalah urusan kesekian dari sebuah permainan atau apalah namanya. yang terpenting adalah kita sudah belajar untuk jujur (minimal) terutama pada diri kita sendiri. dengan begitu, kita masih tetap keluar sebagai pemenang, walaupun untuk diri kita sendiri.

[CeritaKu]

Friday, March 10, 2006

Hujan Es...

Kemarin sore, sekitar pukul 4, di daerah bekasi terjadi hujan es. hujan yang terjadi diiringi dengan angin kencang, dimana air hujan tidak lagi berupa air, namun mirip dengan semprotan air steam yang biasa ada di tempat pencucian kendaraan. Air hujannya lembut (aku lebih sering menyebutnya hujan lucu), namun setelah itu berjatuhanlah air hujan yang membeku sebesar 1 ruas jari tangan. lumayan besarnya kan. Padahal Jakarta dan sekitarnya tidak hujan, puanas malahan. ehmm... ada apa ya?

Aku sendiri jadi teringat waktu masih tinggal di bandung. pernah tahun 90-an deh, terjadi juga hujan es. bahkan sampe fiberglass atap rumah bagian sebelah kiri sampe ancur abis tak tersisa. hujan esnya lumayan deras, sampe didepan rumah teronggok kumpulan es seperti es serut.

Aku sempat dengar juga, sepertinya hujan es seperti itu semakin sering terjadi. ya walaupun tidak setiap hari, namun dengan jarak beberapa minggu atau bulan, itu sudah cukup menandakan bahwa telah terjadi perubahan iklim yang cukup drastis.

Coba deh para ahli yang mengerti tentang gejala alam ini, kasih tahu deh masyarakat tentang apa sebenarnya yang terjadi dengan alam ini. dulu demikian ributnya para ahli (aku engga ngerti istilahnya ahli apa) dimana celah ozon di kutub utara ada yang bocor. dan bahkan katanya celah bocornya semakin melebar. dengan semakin melebarnya celah tersebut, membuat sinar matahari yang masuk ke bumi, semakin tidak tersaring dan semakin panas.

Ada yang bilang itu akibat dari rumah kaca (dulu rumah kaca disebut-sebut sebagai alternatif untuk pertanian dan pengembangan tanaman). ada lagi yang bilang karena freon (CMIIW) yang dipergunakan untuk lemari es dan AC. terlepas dari apapun penyebabnya, seperti sudah sewaktunya kita memperbaiki minimal mengurangi kerusakan yang sudah terjadi.

[Ceritaku]

Thursday, March 09, 2006

Kertas bernilai yang bernama Uang

Aku sempat membaca sebuah berita di kompas, dalam berita itu disebutkan bahwa uang makan yang diserahkan seorang suami sudah tidak cukup lagi hanya dengan Rp 15.000,- dia harus menyerahkan uang makan kepada istrinya Rp 25.000,- sedangkan penghasilan dia sebagai tukang ojek hanya Rp 30.000,- sehari.

Lihatlah, betapa kertas kecil yang bernama uang itu sudah berkurang nilainya. aku masih ingat, dulu waktu aku masih kecil, waktu masih di sekolah dasar, hanya dengan uang bekal 200 perak (kalo tidak salah), aku masih bisa menikmati nasi lengko di depan sekolah hanya dengan harga 100 perak. nasi lengko-nya mengenyangkan.

Namun kalo dilihat sekarang, sepertinya uang 100 perak, sudah berkurang jauh nilainya. makanan apa yang bisa dibeli dengan uang 100 perak dan bisa mengenyangkan? tidak ada. uang 100 perak yang bisa dibelikan paling-paling permen.

Betapa nilai uang sudah merosot sedemikian jauhnya. mungkin dulu orang masih bisa makan kenyang di warung tegal dengan lauk yang pepek (penuh), dengan harga yang masih murah. tapi sekarang, dengan uang yang sama, pembeli tidak akan bisa mendapatkan lauk yang sama.

Sungguh menyedihkan sekali. apalagi kalo kita melihat saudara-saudara kita yang hidup dalam keterbatasan. yang hanya bisa makan sekali sehari, itupun dengan lauk seadanya, atau bahkan hanya nasi dengan garam. bahkan lebih sering mereka menahan lapar karena tidak makanan yang bisa dimakan, atau tak ada uang untuk bisa dibelikan makanan.

Betapa kadang kita sendiri lupa akan penderitaan saudara-saudara kita. coba tengoklah apa yang kita makan, kadang lebih sering tersisa daripada habis, kadang kita tidak mensyukuri makanan yang kita terima, betapa kadang kita begitu angkuhnya sehingga banyak makanan yang mubazir.

Astaghfirullah... Ya Allah, ampunkan hambaMu ini yang masih sering lupa untuk bersyukur atas nikmatMu... Tolonglah saudara-saudara kami Ya Allah, ringankan penderitaan mereka, lapangkan jalan rejeki mereka, kuatkan iman islam mereka, jagalah mereka agar tetap mendapat hidayahMu, ampunanMu, dan ridhoMu. amien.

[Ceritaku]

Wednesday, March 08, 2006

Kenapa harus bertindik?

Sebenarnya sudah lama aku pengen menulis tentang hal ini. tapi lebih sering lupanya, jadi baru sekarang deh aku tulis.

Sudah beberapa kali, aku lihat di televisi, sering diperlihatkan ada orang (mungkin lebih seringnya remaja), yang bertindik (mohon dicek betul tidak kata itu). mereka melubangi hidung, lidah, bibir, bahkan alis mereka dan memasangkan semacam anting disana. mereka enjoy dengan apa yang mereka lakukan. mereka malah mengatakan bahwa itu adalah semacam seni atau bahkan identitas bagi mereka.

Jujur saja, aku kadang sering bertanya dalam hati, apa sih enaknya ditindik? kenapa sih harus ditindik? untuk apa atau apa manfaatnya ditindik? bukankah tubuh kita ini sudah bagus sebagus-bagusnya ciptaan, sempurna sesempurna-sempurnanya ciptaan. lalu kenapa harus dirusak dengan memasang tindik pada tubuh kita?

Apakah itu sebuah identitas? ataukah hanya mengikuti mode yang entah darimana asalnya. ataukah itu merupakan pelarian atas masalah yang dihadapi?

aku menyayangkan sekali. pasti sakitlah waktu dilubangi itu, terus kemudian dimasukkan anting pada lubang itu. membayangkannya saja sudah membuatku merasa tidak enak. sayang sekali, mengapa tubuh harus mendapat perlakuan seperti itu. kasihan sekali.

[Ceritaku]

Sedemikian sombongkah kita?

Dulu ketika aku masih kuliah, aku begitu menikmati duduk berdzikir sehabis sholat. begitu betahnya aku berdzikir, sampai kadang sering aku tertidur dalam dudukku.

Namun setelah aku bekerja, bergelut dengan kesibukan-kesibukan, sepertinya aku tidak bisa lagi menikmati dzikirku yang lama. seolah-olah semua waktuku terdesak oleh semua kesibukanku yang harus segera diselesaikan karena client dan tuntutan kerjaan. bahkan hanya untuk sekedar duduk sebentar untuk berdoa-pun sepertinya sudah tidak sempat.

Akhir-akhir ini aku sempat terhentak dengan kenyataan ini. ketika aku menyadari betapa waktu begitu cepatnya berlalu tanpa sempat aku bisa menikmatinya, tanpa sempat aku memanfaatkannya sebaik mungkin. aku lalu termenung, bertanya kembali dalam diri, untuk apa aku ini hidup. semua sepertinya hampa. kesibukan berulang seperti itu-itu saja.

Betapa kemudian aku menyadari bahwa semua ini terbuang percuma. waktuku berlalu tanpa ada nilai didalamnya. aku tak sempat lagi bercengkrama lebih lama dengan Sang Kholiq. aku merindu, kangen duduk berdzikir lama, berbicara denganNya. mengadukan keluhku, mengukir doa-doaku, memuji keagunganNya.

Dan kemudian aku mulai, sedikit demi sedikit, untuk menggeser kesibukanku. kucoba perbanyak dzikirku, ku paksa diriku untuk duduk lebih lama setelah selesai sholatku. mencoba bermunajat kembali padaNya. memohon ampunanNya, merangkai doa-doa kepadaNya.

Kemudian akupun memperhatikan teman-temanku, orang-orang disekitarku. setiap selesai sholat, mereka lalu bergegas untuk beranjak dari duduknya. aku kadang ingin menegur mereka. wahai saudaraku, tidakkah kau ingin berbincang-bincang sebentar dengan Sang Pencipta? MemujiNya, merangkai doa-doa kepadaNya?

Sedemikian sibukkah kalian sehingga untuk memohon ampunan dan doapun, kalian sudah tak sempat lagi? sedemikian sombongkah kita, hingga kita tidak membutuhkan lagi pertolonganNya? Astaghfirullah...

Ya Allah, mohon ampun hambaMu ini yang telah lalai dari berdzikir kepadaMu. hamba mohon kekuatan dariMu, agar hamba bisa kembali menikmati lezatnya berdzikir padaMu, agar hamba bisa kembali menikmati kehidupan ini, sehingga hamba bisa memanfaatkan waktu hamba dengan sebaik-baiknya.

Ya Allah, tiada daya upaya selain atas izin dariMu...

[Ceritaku]


Bisa pake YM lagi...

Setelah sekian lama tidak bisa chatting menggunakan yahoo messenger, akhirnya kemarin dapet pemecahan. temenku ada yang bilang pake meebo. setelah aku googling, ternyata dapet website. begitu masuk ke webnya, sudah ada 4 jenis sign in. mulai dari AIM/ICQ, YM, Jabber/GTalk, dan MSN.

Asyik punya deh. terus aku coba pake id ku yang di yahoo, langsung sign in dan keliatan deh siapa yang online. akhirnya bisa chatting lagi sama adik-adikku yang jauh disana. huahahaha... kangen juga udah lama engga berbincang-bincang. Aku juga bisa ngobrol lagi dengan temen-temen lama.

Terima kasih yang untuk Nunung, yang udah ngasih tahu clue-nya. thanks berat.

[Ceritaku]

Friday, March 03, 2006

Flu Burung sampe dimana?

dua hari yang lalu, aku baru dapet kabar bahwa yang namanya Flu Burung sudah menjangkit ke binatang yang bernama kucing dan anjing. waiikksss.... sudah sedemikian parahkah? dan ternyata itu kejadiannya ada di Jerman.

waduh.. sedemikian hebatnya virus yang bernama avian flu H5n1 sehingga bisa menjangkit ke binatang seperti kucing dan anjing. selidik punya selidik, ternyata kucing yang terjangkit H5N1 itu telah memakan burung yang sudah terkena flu burung.

sama kejadiannya dengan kakak-adik yang meninggal dunia setelah membantu pamannya mencabuti bulu ayam. mungkin ayam itu terkena flu burung, terus mati, dan akan dikonsumsi. karena nyabutin bulu ayam, pastinya ayamnya sudah mati kan? kalo masih hidup pasti lari-lari ayamnya. aku sendiri masih belum paham dengan kasus yang sebenarnya. jadi akan dicari tahu informasinya yang jelas.

di Perancis, bebek merupakan hewan yang rawan terkena flu burung. sebuah peternakan bebek harus dimusnahkan karena terindikasi terkena flu burung. waduh, berapa ya kerugiannya. namun ya bagaimana lagi daripada terkena manusia, lebih berbahaya lagi.

Mungkin perlu dilacak lagi ya, penyebab awal flu burung itu apa, siapa tahu dari sana bisa ditemukan antibodi untuk menghadapi berjangkitnya flu burung lebih luas lagi. selain tindakan preventif yang bisa dilakukan saat ini.

[Ceritaku]

Thursday, March 02, 2006

Mengapa harus menipu?

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun...

Ya Robbi, mengapa manusia harus menipu
Untuk mendapatkan harta yang mungkin akan cepat hilangnya

Ya Allah, mengapa teganya mereka melakukan itu
Membuat orang yang tak bersalah menanggung kegelisahan dan kesusahan
Membuat seorang ibu harus menangis karena berita dustanya

Sudah sedemikian rendahkah hati manusia sehingga harus menipu manusia lainnya
dengan mengedarkan berita dusta

Ya Allah, Engkau yang menguasai hati manusia
hambaMu yang lemah ini memohon dengan segala kerendahan hati
bukakanlah hati manusia agar menyadari kesalahannya
agar tersadar akan perbuatannya yang menyesatkan
agar tidak mengulangi perbuatannya

Ya Allah, ampunkanlah semua kekhilafan mereka
seperti hamba memohon ampunan atas kekhilafan hamba
Ya Allah, tegakkanlah kembali Nur Ilahi-Mu dalam hati manusia
siapapun dia adanya, dimanapun dia berada
Pancarkanlah cahayaMu sehingga menerangi kegelapan hati manusia
Demi tegaknya agama-Mu
Demi damainya kehidupan ini

Amien

[Ceritaku]