PerformancingAds
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

ip-location map it!

Locations of visitors to this page

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Blogroll Me!
My Photo
Name:
Location: Indonesia

Powered by Blogger

Check Page Ranking

Free Shoutbox Technology Pioneer

BlogFam Community

JANGAN ASAL COPY PASTE..

Indonesian Muslim Blogger

Listed on BlogShares

Monday, June 10, 2024

I'm Back

Setelah lama tidak menulis, akhirnya ada waktu juga untukku menulis kembali. Banyak hal yang terjadi selama sekian tahun terakhir. Mulai dari pergulatan politik di negara ini, pandemi, dan banyak lainnya. Entah kenapa akhir-akhir ini keinginan untuk menulis lagi begitu mendesak. ya mungkin aku harus belajar lagi untuk menulis dengan benar dan terarah sehingga hasilnya bisa lebih baik dari yang sebelumnya. Banyak hal yang ingin aku tuliskan, namun masih belum tahu darimana aku akan memulai. Jadi kita lihat saja bagaimana postingan ku berikutnya. thanks.

Saturday, April 10, 2010

Getar Pertama

Ternyata lebih sulit untuk menulis daripada berbicara.

Kenangan-kenangan masa lalu memang begitu membekas dalam benakku. Sudah sekian lama kenangan-kenangan itu tertidur dengan lelapnya dalam sudut-sudut otakku, sampai aku sendiri kadang terlupa kalo masih ada kenangan-kenangan masa lalu. Salah satu kenangan yang masih membekas dalam benakku adalah ketika pertama kalinya aku merasakan getaran itu.

Aku masih ingat suasana kelas begitu gaduhnya. Sempat terdengar kabar, ada siswa pindahan yang akan menambah jumlah siswa di sekolah ini. Well, aku sendiri kurang begitu perduli. Wajarlah kalo ada siswa pindahan. Bukan sesuatu hal yang aneh.

Suasana diluar kelas begitu gaduhnya. Mungkin harus dimaklum, sudah lama sekolah kami tidak dapat siswa pindahan. Desas desus yang terdengar, dia adalah cewek, yang katanya cantik. Beberapa anak cowok sibuk membicarakan anak itu. Well, aku masih tidak perduli. Pa guru datang, waktu itu pelajaran PMP kalo tidak salah, suasana kelas pun terkendali.

Pelajaran berjalan seperti biasa, tapi belum lama berjalan, suara ketukan di pintu mengusik ketenangan belajarku. Seorang pegawai TU masuk, mohon ijin mengganggu, dia bicara sebentar dengan pa guru, lalu memanggil seseorang untuk masuk.

Terdengar jelas suara gaduh diluar kelas. Hmmm… ini pasti anak baru itu, kataku dalam hati, Heran, kayak apa sih koq anak-anak sampe heboh begitu.

Aku masih asyik menulis apa yang harus kutulis, ketika masuk sesosok gadis kedalam kelas. Suasana kelas langsung hening. Tak ada satupun yang mengeluarkan suara, bahkan untuk menelan air liur pun seolah tak sempat. Sepertinya suara pensil jatuh akan terdengar cukup keras kala itu. Hehehehehehehe…

“Anak-anak, perkenalkan. Ini murid baru di kelas ini”, suara pa guru cukup lantang terdengar dalam ruangan kelas. Sepertinya pa guru lupa untuk menurunkan volumenya.

“Hai, namaku……”, suaranya begitu bening dan lembut.

Suara itu begitu menyedot perhatianku, membuatku harus menegakkan kepala untuk melihat siapa yang berbicara. Deg… dadaku berdebar dengan anehnya. Hmmm… ada apa ini. Tidak biasanya seperti ini.

Itulah awal mula aku mengenalmu. Walaupun esok harinya kamu dipindahkan ke kelas lain, namun setiap berjumpa denganmu, getar itu selalu ada. Awal mula, getar itu begitu kerasnya. Sampai aku tak bisa mengerti mengapa harus ada getar-getar itu.

Pesonamu begitu menyedot perhatian hampir semua anak cowok di sekolah ini, termasuk aku. Tapi aneh, aku sepertinya tidak berani untuk berdekatan denganmu. Mungkin karena aku tak tahan untuk menenangkan debar-debar ini kalo ada di dekatmu, atau mungkin karena kau dari kalangan orang berada sedangkan aku hanya orang biasa. Aku tak tahu yang mana yang benar. Aku hanya bisa mendengarkan cerita-cerita anak-anak cowok yang begitu antusiasnya bercerita tentang pengalaman mereka yang berusaha menarik perhatian dirimu. Aku hanya bisa tersenyum. Namun yang aku heran, kenapa hampir semua anak cowok yang berusaha mendekatimu, hampir selalu menceritakan usaha mereka padaku. Aku tak habis pikir tentang itu.

Seiring waktu berjalan, aku mulai bisa mengendalikan debar-debar itu. Aku berusaha untuk cuek bila berhadapan denganmu, berusaha untuk tidak menatapmu, berusaha untuk tidak berinteraksi denganmu. Walau kadang terbersit keinginan untuk bisa bicara denganmu, namun tetap aku masih tidak berani. Sampai akhirnya kita berpisah karena kelulusan dan kamu pindah ke kota lain, aku tak pernah bisa untuk berbincang dengan mu.

Seiring waktu berjalan itu pula, perlahan dan pasti, getar itu beranjak dan pergi. Sebuah getar rasa yang aku masih belum mengerti mengapa itu harus ada.

Labels:

Wednesday, December 23, 2009

Apakah aku baik?

dalam perjalanan kehidupanku, aku selalu berusaha untuk berbuat baik. baik pada diriku sendiri, pada keluargaku, pada teman-temanku, pada tetanggaku, pada lingkunganku. setelah sekian tahun berjalan, dan setelah sekian lama aku berhubungan dengan orang-orang di sekitarku, lalu ada seorang teman bertanya (dengan nada bercanda), "kamu orang baik kan?'

pertanyaan itu tidak aku tanggapi dengan serius, namun setelah sekian lama berselang, timbul pertanyaan dalam hatiku, "jadi selama ini apa yang telah aku lakukan, apa yang telah aku perbuat pada orang-orang disekitarku, masih belum menunjukkan kalo aku ini orang baik?"

aku lalu berpikir, menelaah diri sendiri, menilai diriku, sejauh ini apa yang aku lakukan (bila itu disebut kebaikan dalam artian tidak merugikan orang lain dan menolong orang lain), aku lakukan dengan tanpa pilih kasih dan tanpa pamrih. ketika ada permintaan tolong, mohon bantuan, bila aku memang bisa untuk menolong ataupun melakukan bantuan tersebut, aku lakukan dengan senang hati. belum pernah terlintas dalam pikiranku untuk meminta imbalan apapun atas apa yang aku lakukan.

lalu apakah aku itu termasuk orang baik? sejauh yang aku tahu dan menurut pemahamanku tentang orang baik, aku dengan rendah hati mengatakan "ya, aku orang baik. Insya Allah".

Monday, December 07, 2009

Ndak jelas...

pagi ini, aku terbangun dengan kepala yang agak pening. entah kenapa, padahal aku semalam tidur tidak terlalu malam setelah menghadiri rapat kecil yang membahas masalah keuangan badminton yang pada akhirnya tidak ada hal yang penting dalam rapat kecil itu.

aku hadiri acara webcast dengan mata yang masih agak mengantuk sambil menahan agar kantuk itu tidak berubah menjadi rasa pusing yang bisa mengganggu kerjaku. maklum report yang satu ini butuh konsentrasi yang lebih karena mesti mikir kontek kalimatnya juga, jadi bukan cuman angka.

sempat buka facebook dan dapat kabar kalo ayah salah satu teman dekatku harus dioperasi pagi ini. sempat ngasih comment, namun tidak memuaskan karena aku tidak dapat info apa-apa. lalu aku telepon widi, coba cari tahu sakit apa sebenarnya sang ayah. hmm.. ternyata sama aja, tidak dapat info yang memuaskan, tapi setidaknya aku bisa ngobrol langsung dan turut mendoakan beliau dan nitip salam buat beliau. semoga cepat sembuh ya romo, amin.

hmm... dan mendadak pikiranku menjadi buntu... aneh, ada apa ya dengan pagi ini?

Thursday, February 19, 2009

Epidemilologi Difteri


A. Pengertian

Difteri merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (contagious disease). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae dengan bentuk basil Gram positif., yaitu kuman yang menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara hidung dan faring/tenggorokan) dan laring.

Difteri mudah menular dan menyerang terutama saluran napas bagian atas dengan gejala Demam tinggi, pembengkakan pada amandel (tonsil) dan terlihat selaput putih kotor yang makin lama makin membesar dan dapat menutup jalan napas. Racun difteri dapat merusak otot jantung yang dapat berakibat gagal jantung. Penularan umumnya melalui udara (batuk / bersin) selain itu dapat melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.

Sebelum era vaksinasi, racun yang dihasilkan oleh kuman ini sering meyebabkan penyakit yang serius, bahkan dapat menimbulkan kematian. Tapi sejak vaksin difteri ditemukan dan imunisasi terhadap difteri digalakkan, jumlah kasus penyakit dan kematian akibat kuman difteri menurun dengan drastis.

B. Penyebaran

Difteri dapat menyerang seluruh lapisan usia tapi paling sering menyerang anak-anak yang belum diimunisasi. Penderita difteri umumnya anak-anak, usia di bawah 15 tahun. Selama permulaan pertama dari abad ke-20, difteri merupakan penyebab umum dari kematian bayi dan anak-anak muda. Pada tahun 2000, di seluruh dunia dilaporkan 30.000 kasus dan 3.000 orang diantaranya meninggal karena penyakit ini. Dilaporkan 10 % kasus difteri dapat berakibat fatal, yaitu sampai menimbulkan kematian.

Penyakit ini juga dijumpai pada daerah padat penduduk dengan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sangatlah penting, karena berperan dalam menunjang kesehatan kita. Lingkungan buruk merupakan sumber dan penularan penyakit. Sejak diperkenalkan vaksin DPT (Dyphtheria, Pertusis dan Tetanus), penyakit difteri mulai jarang dijumpai. Vaksin imunisasi difteri diberikan pada anak-anak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Anak-anak yang tidak mendapatkan vaksin difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini.

Beberapa tahun terakhir ini morbili, pertusis, tetanus, poliomyelitis, difteri dan tuberculosis bertanggung jawab atas kematian 4 juta anak di dunia. Penyakit ini pula yang menyebabkan 4 juta anak menjadi cacat fisik dan mental.

Data menunjukkan bahwa setiap tahunnya di dunia ini terdapat 1,5 juta kematian bayi berusia 1 minggu dan 1,4 juta bayi lahir mati (Tinker, 1997 dalam WHO-Depkes-FKMUI, 1998) akibat tidak mendapatkan imunisasi. Tanpa imunisasi, kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus. Dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio

C. Gejala

Bakteri Corynebacterium diphtheriae penyebab difteri akan menginfeksi saluran nafas. Masa inkubasinya adalah 2-4 hari. Tanda pertama dari difteri adalah sakit tenggorokan, demam dan gejala yang menyerupai pilek biasa. Bakteri akan berkembang biak dalam tubuh dan melepaskan toksin (racun) yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan membuat penderita menjadi sangat lemah dan sakit.Gejala-gejala lain yang muncul, antara lain:
  1. Menelan sakit, batuk keras dan suara menjadi parau
  2. Mual dan muntah-muntah
  3. Demam, menggigil dan sakit kepala
  4. Denyut jantung meningkat
  5. Terbentuk selaput/membran yang tebal, berbintik, berwarna hijau kecoklatan atau keabu-abuan di kerongkongan sehingga sukar sekali untuk menelan dan terasa sakit.
  6. Bila difteri bertambah parah, tenggorokan menjadi bengkak sehingga menyebabkan penderita menjadi sesak nafas, bahkan yang lebih membahayakan lagi, dapat pula menutup sama sekali jalan pernafasan.
  7. Kelenjar akan membesar dan nyeri di sekitar leher.
  8. Kadang-kadang telinga menjadi terasa sakit akibat peradangan
  9. Penyakit difteri dapat pula menyebabkan radang pembungkus jantung sehingga penderita dapat meninggal secara mendadak.
Gejala-gejala ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh kuman difteri. Jika tidak diobati, racun yang dihasilkan oleh kuman ini dapat menyebabkan reaksi peradangan pada jaringan saluran napas bagian atas sehingga sel-sel jaringan dapat mati.

Sel-sel jaringan yang mati bersama dengan sel-sel radang membentuk suatu membran atau lapisan yang dapat menggangu masuknya udara pernapasan. Membran atau lapisan ini berwarna abu-abu kecoklatan, dan biasanya dapat terlihat. Gejalanya anak menjadi sulit bernapas. Jika lapisan terus terbentuk dan menutup saluran napas yang lebih bawah akan menyebabkan anak tidak dapat bernapas. Akibatnya sangat fatal karena dapat menimbulkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.

Racun yang sama juga dapat menimbulkan komplikasi pada jantung dan susunan saraf, biasanya terjadi setelah 2-4 minggu terinfeksi dengan kuman difteri. Kematian juga sering terjadi karena jantung menjadi rusak.

Serangan berbahaya pada periode inkubasi 1 sampai dengan 5 hari, jarang ditemui lebih lama. Dapat menyebabkan infeksi nasopharynx yang menyebabkan kesulitan bernapas dan kematian. Penyebab utamanya adalah radang pada membran saluran pernapasan bagian atas, biasanya pharynx tetapi kadang2 posterior nasal passages, larynx dan trakea, ditambah kerusakan menyeluruh ke seluruh organ termasuk myocardium, sistem saraf, ginjal yang disebabkan exotosin (Plotkins) organisme.

Ketika difteri menyerang tenggorokan dan tonsil, gejala awalnya adalah radang tenggorokan, kehilangan nafsu makan, dan demam. Dalam waktu 2-3 hari, lapisan putih atau aba-abu ditemukan di tenggorokan atau tonsil. Lapisan ini menempel pada langit-langit dari tenggorokan dan dapat berdarah. Jika terdapat pendarahan, lapisan berubah menjai aba-abu kehijauan atau hitam. Penderita difteri biasanya tidak demam panas tapi dapat sakit leher dan sesak napas.

D. Penularan

Penyakit difteri disebarkan orang ke orang melalui pernafasan, terutama droplet tenggorokan yang disebabkan batuk dan bersin. Kuman difteri hidup pada selaput lendir rongga mulut, tenggorokan, dan hidung pada orang yang terinfeksi dengan kuman ini. Penularan umumnya melalui udara (batuk / bersin), percikan air ludah batuk sang penderita. Bisa juga melalui benda atau makanan yang terkontaminasi Corynebacterium Diphtheriae. Penularan difteri juga dapat melalui kontak hubungan dekat, melalui udara yang tercemar oleh karier.

E. Pencegahan

Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi bersamaan dengan tetanus dan pertusis. Memberikan vaksinasi DPT pada anak-anak sebelum difteri menyerang dapat merangsang terbentuknya antibodi tubuh untuk melawan kuman serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap jenis penyakit tertentu. Vaksin DPT diberikan sebanyak tiga kali sejak bayi berumur dua bulan dengan selang penyuntikan satu – dua bulan. Vaksinasi DPT biasanya diberikan sejak bayi berumur 3 bulan. Untuk pemberian kekebalan dasar perlu diberi 3 kali berturut-turut dengan jarak 1-1 ½ bulan, lalu 2 tahun kemudian diulang kembali.

Pemberian imunisasi ini akan memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus dalam waktu bersamaan. Efek samping yang mungkin akan timbul adalah demam, nyeri dan bengkak pada permukaan kulit, cara mengatasinya cukup diberikan obat penurun panas. Sejak diperkenalkan vaksin DPT (Dyphtheria, Pertusis dan Tetanus), penyakit difteri mulai jarang dijumpai. Vaksin imunisasi difteri diberikan pada anak-anak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Anak-anak yang tidak mendapatkan vaksin difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan.

Selain hal diatas pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan :

a. Mengurangi minum es.

Minum minuman yang terlalu dingin secara berlebihan dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan tenggorokan terasa sakit.

b. Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan.

Penyakit menular seperti difteri mudah menular dalam lingkungan yang buruk dengan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itulah, selain menjaga kebersihan diri, kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

c. Makanan yang kita konsumsi harus bersih.

Jika kita harus membeli makanan di luar, pilihlah warung yang bersih.

d. Jika telah terserang difteri, penderita sebaiknya dirawat dengan baik untuk mempercepat kesembuhan dan agar tidak menjadi sumber penularan bagi yang lain.

F. Penanggulangan

Pengobatan difteri difokuskan untuk menetralkan toksin (racun) difteri dan untuk membunuh kuman Corynebacterium diphtheriae penyebab difteri. Racun yang dihasilkan oleh kuman dieliminasi dengan pemberian anti racun yang disebut dengan anti toksin yang spesifik untuk kuman difteri. Antibiotik diberikan dalam jangka waktu tertentu untuk mengeliminasi kuman, menghentikan produksi racun oleh kuman, dan mengobati infeksi lokal saluran napas bagian atas.

Jika anak menderita difteri, ia harus dirawat di rumah sakit karena seringkali menjadi gawat. Istirahat total sangat dibutuhkan, terutama pada anak dengan tanda-tanda komplikasi pada jantung. Setelah terserang difteri satu kali, biasanya penderita tidak akan terserang lagi seumur hidup.

Sumber : Maiyulia’s Blog

Labels: