PerformancingAds
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

ip-location map it!

Locations of visitors to this page

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Blogroll Me!
My Photo
Name:
Location: Indonesia

Powered by Blogger

Check Page Ranking

Free Shoutbox Technology Pioneer

BlogFam Community

JANGAN ASAL COPY PASTE..

Indonesian Muslim Blogger

Listed on BlogShares

Thursday, April 24, 2008

Yang Sesat dan Yang Ngamuk

Yang ini aku dapat dari email temenku
Rabu, 23 Apr 2008,
Yang Sesat dan Yang Ngamuk

Oleh A. Mustofa Bisri

Karena melihat sepotong, tidak sejak awal, saya mengira massa yang ditayangkan TV itu adalah orang-orang yang sedang kesurupan massal. Soalnya, mereka seperti kalap. Ternyata, menurut istri saya yang menonton tayangan berita sejak awal, mereka itu adalah orang-orang yang ngamuk terhadap kelompok Ahmadiyah yang dinyatakan sesat oleh MUI.

Saya sendiri tidak mengerti kenapa orang -yang dinyatakan- sesat harus diamuk seperti itu? Ibaratnya, ada orang Semarang bertujuan ke Jakarta, tapi ternyata tersesat ke Surabaya, masak kita -yang tahu bahwa orang itu sesat- menempelenginya. Aneh dan lucu.

Konon orang-orang yang ngamuk itu adalah orang-orang Indonesia yang beragama Islam. Artinya, orang-orang yang berketuhanan Allah Yang Mahaesa dan berkemanusiaan adil dan beradab. Kita lihat imam-imam mereka yang beragitasi dengan garang di layar kaca itu kebanyakan mengenakan busana Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Kalau benar mereka orang-orang Islam pengikut Nabi Muhammad SAW, mengapa mereka tampil begitu sangar, mirip preman? Seolah-olah mereka tidak mengenal pemimpin agung mereka, Rasulullah SAW.

Kalau massa yang hanya makmum, itu masih bisa dimengerti. Mereka hanyalah mengikuti telunjuk imam-imam mereka. Tapi, masak imam-imam -yang mengaku pembela Islam itu- tidak mengerti misi dan ciri Islam yang rahmatan lil ’aalamiin, tidak hanya rahmatan lithaaifah makhshuushah (golongan sendiri). Masak mereka tidak tahu bahwa pemimpin agung Islam, Rasulullah SAW, adalah pemimpin yang akhlaknya paling mulia dan diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Masak mereka tidak pernah membaca, misalnya ayat "Ya ayyuhalladziina aamanuu kuunuu qawwamiina lillah syuhadaa-a bilqisthi…al-aayah" (Q. 5: 8). Artinya, wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu penegak-penegak kebenaran karena Allah dan saksi-saksi yang adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum menyeret kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah; adil itu lebih dekat kepada takwa. Takwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.

Apakah mereka tidak pernah membaca kelembutan dan kelapangdadaan Nabi Muhammad SAW atau membaca firman Allah kepada beliau, "Fabimaa rahmatin minaLlahi linta lahum walau kunta fazhzhan ghaliizhal qalbi lanfaddhuu min haulika… al-aayah" (Q. 3: 159). Artinya, maka disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau berperangai lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau kasar dan berhati kejam, niscaya mereka akan lari menjauhimu…"

Tak Mengerti

Sungguh saya tidak mengerti jalan pikiran atau apa yang merasuki pikiran mereka sehingga mereka tidak mampu bersikap tawaduk penuh pengayoman seperti dicontoh-ajarkan Rasulullah SAW di saat menang. Atau, sekadar membayangkan bagaimana seandainya mereka yang merupakan pihak minoritas (kalah) dan kelompok yang mereka hujat berlebihan itu mayoritas (menang).

Sebagai kelompok mayoritas, mereka tampak sekali -seperti kata orang Jawa- tidak tepa salira. Apakah mereka mengira bahwa Allah senang dengan orang-orang yang tidak tepo saliro, tidak menenggang rasa? Yang jelas Allah, menurut Rasul-Nya, tidak akan merahmati mereka yang tidak berbelas kasihan kepada orang.

Saya heran mengapa ada -atau malah tidak sedikit- orang yang sudah dianggap atau menganggap diri pemimpin bahkan pembela Islam, tapi berperilaku kasar dan pemarah. Tidak mencontoh kearifan dan kelembutan Sang Rasul, pembawa Islam itu sendiri. Mereka malah mencontoh dan menyugesti kebencian terhadap mereka yang dianggap sesat.

Apakah mereka ingin meniadakan ayat dakwah? Ataukah, mereka memahami dakwah sebagai hanya ajakan kepada mereka yang tidak sesat saja?

Atau? Kelihatannya kok tidak mungkin kalau mereka sengaja berniat membantu menciptakan citra Islam sebagai agama yang kejam dan ganas seperti yang diinginkan orang-orang bodoh di luar sana. Tapi…



KH A. Mustofa Bisri, pengasuh Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang

Labels:

Wednesday, April 23, 2008

Kemenangan dan Kekalahan

Pilkada Gubernur Jabar baru selesai, dan sepertinya pasangan no 3 keluar sebagai pemenang. ya, bagaimana tidak walaupun termasuk yang dianggap tidak diunggulkan, namun ternyata pada saat pemilihan bisa mencapai nilai tertinggi. baik dalam quick count maupun real count. sebuah hasil yang diluar dugaan banyak orang. mengingat gemuruh pilkada Jabar tidak segemuruh pilkada Bekasi sebelumnya. tapi bagaimanapun juga, itu merupakan kemenangan yang luar biasa.

Namun sangat disayangkan, seperti yang diberitakan di detik.com, pasangan no 2 yang merupakan saingan ketatnya tidak bisa menerima kekalahan dalam perolehan angka pemilih. bahkan tidak mau menandatangani keputusan KPU yang jelas-jelas sudah mensyahkan hasil keputusan pilkada Jabar. memang sebelumnya, ketika angka pemilih masih dibawah 10 juta, tim suksesnya sempat berkata nanti di angka 12 juta akan disusul perolehannya. well, sambil waktu berjalan, akhirnya sampai juga di angka 12 juta, namun perolehannya masih belum terkejar juga.

Dalam satu pertandingan, menang atau kalah itu adalah hal yang biasa. yang menang pasti bangga, yang kalah pasti kecewa. namun untuk memperoleh hasil yang memuaskan, alangkah lebih baik bila sikap sportifitas dikedepankan.

Menerima kekalahan bukanlah sesuatu yang memalukan, walaupun untuk bisa mengakui bahwa kita telah kalah, itu diperlukan jiwa yang besar. karena itu berarti kita harus mengalahkan ego diri kita. mengaku kalah itu berat lho, bukan hal yang mudah. dan kalo tidak punya jiwa yang besar, jiwa yang gagah, pastinya akan terasa sakit hati, kecewa, tidak terima, dan ujung-ujungnya kalo tidak bisa menahan diri, bisa melakukan hal-hal yang malah akan merugikan bukan hanya pada diri sendiri, tapi juga kepada orang disekitar, dan masyarakat.

Tujuan diadakannya pemilihan itu kan untuk mencari siapa sih pemimpin yang cocok, yang disukai rakyat, yang dianggap bisa melaksanakan, mendengarkan keluhan, menerima kritik dan saran, yang mau diganggu waktu tidurnya demi kesejahteraan dan kemaslahatan umat.

Ndak mudah lho jadi pemimpin itu, apalagi harus memimpin sekian juta orang. harus siap fisik, mental, jiwa dan raga untuk menjadi pemimpin yang dicintai, disegani, dan dihormati rakyatnya.

Jadi menurutku, siapapun pemimpinnya, siapapun pemenang dari pemilihan ini, mari kita dukung dan kita bantu agar apa yang diharapkan dan diidamkan oleh rakyat ini bisa terlaksana demi menuju kesejahteraan, kemakmuran dan hidup yang lebih baik bagi rakyat, nusa bangsa, dan agama.

Bukankah kita ini masyarakat yang selalu menjunjung tinggi asas musyawarah untuk mufakat? jadi kalo sudah tercapai mufakat, ya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Udah ah, jadi sok pinter begini hehehehe... dilanjut lagi ah tidurnya...

Labels: