Khitbah
Dalam Islam, disebutkan apabila seorang pria sudah merasa dirinya mampu dan masih sendiri, maka dianjurkan untuk menikah. Karena dengan menikah, maka dia ibarat melengkapkan setengah dari keimanan yang dimilikinya. Tahapan awal untuk menuju pernikahan adalah dengan melakukan khitbah, atau bahasa kitanya lamaran. tentu saja sebelumnya harus sudah punya calon yang akan dilamar kan. Dalam kehidupan bermasyarakat, pada umumnya, orang lebih mengenal tunangan ketimbang khitbah. sebetulnya dari isinya ada kesamaan, yaitu melakukan ikatan dan menyatakan kepada umum bahwa si A sudah mempunyai ikatan dengan si B. dan tidak lama lagi akan menikah. Namun yang membedakan adalah tata cara yang dilakukan. Kalo dalam tunangan, kedua calon dipasangkan cincin sebagai tanda ikatan oleh ibu dari masing-masing calon secara bergantian (maksudnya yang pria dipasang cincin sama ibunya perempuan, begitu pula sebalinya). Dan dalam penentuan hari pernikahan biasanya tidak disebutkan. artinya baru ikatan aja. tanpa ada keharusan penentuan kapan akan diresmikan ke jenjang pernikahan. Namun dalam khitbah, hanya calon perempuan saja yang dikenakan cincin, sebagai tanda bahwa perempuan ini sudah ada ikatan dan akan menikah. biasanya yang memasangkan cincin adalah ibu dari calon pria. dan biasanya segera ditentukan kapan ikatan tersebut akan diresmikan ke jenjang pernikahan. biasanya sih tidak lama (dalam hitungan bulan atau hari ke depan), namun tidak tertutup kemungkinan diundur agak lama, tergantung kesepakatan calon pria dengan calon mertuanya. tentang khitbah ini, aku pernah mendengar sebuah kisah dari temanku. ceritanya seorang temannya diantar oleh seniornya datang berkunjung ke rumah seorang ukhti. tentu kunjungannya untuk melihat calon yang akan dipersuntingnya. setelah dia bertemu dengan orang tuanya, dengan yang dimaksud, dan keluarga yang lain. dia merasa cocok dengan calonnya tersebut. ketika pulang dari rumah ukhti tersebut, si fulan ini ditanya sama seniornya,"kamu bawa uang tidak?", "ada". "ya sudah belikan saja cincin sekarang, kamu langsung khitbah aja". jadilah mereka berdua mencari toko emas untuk membeli cincin dan kembali ke rumah ukhti tadi untuk mengkhitbahnya. keliatannya sederhana bukan? Labels: pendapat |