Tentang Iman
Sebenarnya lagi engga pengen nulis nih. tapi gara-gara seseorang yg nanyain blogspot, jadinya kepengen nulis. hehehe... Waktu hari minggu kemarin, sudah menjadi acara bulanan untuk melakukan belanja bahan makanan bulanan. tadinya mau beli di ramayana yang baru (di depan giant). lumayan tempatnya, simple dan banyak pilihan untuk bahan makanan. hanya karena waktu itu sudah mau maghrib, dan pas nyari musholla koq ya tempatnya kurang representatif (alah mak bahasanya.. hehehe..), jadi diputuskan untuk pulang dulu ke rumah. selesai sholat maghrib, barulah kami pergi ke naga swalayan. kebetulan dekat dengan rumah dan barang-barangnya lumayan komplit dan harga nya lumayan juga deh. hehehe... seperti biasa, kalo di mall-mall atau swalayan-swalayan, pasti ada dong musik yang mengiringi para pembeli. sambil kadang-kadang diselingi oleh promo dan panggilan-panggilan untuk para karyawan. sambil nyari dan milih-milih bahan makanan, terdengar dendang lagunya raihan. judulnya "Iman Mutiara". aku langsung terenyuh mendengar syair lagu ini. sebetulnya lagu ini termasuk lagu yang lawas, namun masih enak untuk didengarkan. musiknya juga ringan dan enak didengar. isi lagu ini tentang keimanan yang dimiliki oleh manusia. yang bikin aku terenyuh adalah bahwa iman itu tak dapat diwarisi dari seorang ayah yang bertaqwa. bayangkan, walaupun bapaknya orang yang bertaqwa sekalipun, iman itu tidak bisa diwarisi ke anaknya. apalagi kalo bapaknya bukan orang yang bertaqwa. bahwa untuk mendapatkan keimanan itu, bukanlah jalan yang mudah. perlu perjuangan dan perlu pengorbanan. dan walaupun apa yang sudah kita lakukan untuk mendapatkan keimanan itu, tapi kalau kita tidak ikhlas, tidak menyerahkan kembali kepada Allah. maka masih belum dapatlah iman itu kita peroleh. wahai anak-anakku, berjuanglah untuk keimananmu, abi sendiri masih harus berjuang untuk keimanan abi sendiri. abi hanya bisa membimbing dan mengarahkan. mari nak kita berjuang untuk meraihnya, mencari keridhoan Allah. agar kita menjadi hamba-hambaNya yang bertaqwa. Iman adalah Mutiara didalam hati manusia yang meyakini Allah Maha Esa Maha Kuasa Tanpamu iman bagaimanalah merasa diri hamba padaNya Tanpamu iman bagaimanalah menjadi hamba Allah yang bertaqwa Iman tak dapat diwarisi dari seorang ayah yang bertaqwa ia tak dapat dijual beli ia tiada ada di tepian pantai walau apapun caranya jua engkau mendaki gunung yang tinggi engkau merentas lautan api namun tak dapat jua dimiliki jika tidak kembali pada Allah Labels: Renungan |
Comments on "Tentang Iman"