Sudah hampir sebulan ini, aku sibuk dengan kerjaan membantu divisi lain dalam hal survey. lumayan melelahkan karena banyak yang harus dikerjakan. namun aku dapet kesempatan untuk berkunjung ke lokasi survey.
ada dua lokasi yang aku kunjungi, yaitu di daerah sukabumi dan daerah garut. perjalanan dimulai hari selasa pagi (tadinya mau subuh, cuman diundur karena di lokasi mereka sedang ada meeting). karena masih pagi, diharapkan tidak akan ketemu kemacetan. namun itu hanyalah harapan belaka, menjelang masuk Ciherang arus lalu lintas mulai padat. bahkan kendaraanku sempat mendapat musibah, yaitu terkena ranjau paku (hati-hati ya buat para pengemudi mobil, jangan terlena dengan kemacetan. tetaplah untuk waspada). namun Alhamdulillah berkat kesigapan pak supir, akhirnya semua bisa teratasi dengan baik.
ternyata perjalanan menuju lokasi pertama terasa amat sangat lama. memerlukan waktu 5 jam untuk mencapai lokasi. itu pun melalui daerah yang aku belum pernah lewati. melalui jalan yang berliku-liku, membelah kebun teh dimana jalan yang dilalui merupakan jalan satu-satunya di tengah kebun teh itu. bahkan ada satu posisi dimana kendaraanku menempati posisi tertinggi di bukit tersebut. mengagumkan sekaligus bikin agak ngeri juga. (hehehe.. gimana engga ngerti, kiri kanan jalan langsung bertemu dengan lereng bukit).
setelah selesai urusan di lokasi pertama, kami turun menuju jalan utama sekitar pukul empat sore. perjalanan relatif lebih cepat terasanya dibandingkan waktu berangkat. masuk kota sukabumi sudah menjelang maghrib. kami harus mencari tukang tambal ban terlebih dahulu untuk menambal ban yang kena ranjau tadi. pas menemukan tukang tambal ban, ternyata sudah mau tutup. namun Alhamdulillah, tukang tambalnya masih mau menerima order karena ban yg kita pake tubeless.
perjalanan dari lokasi pertama ke sukabumi memakan waktu kurang lebih dua jam. selesai tambal ban, kita langsung bergerak menuju bandung. perjalanan malam pun dimulai. setelah lewat Cianjur, kami sempat berhenti untuk sholat. namun ketika ingin mencari makan malam, kami mengalami sedikit kesulitan sehingga baru makan malam di daerah Ciranjang.
masuk padalarang sudah pukul sembilan lewat, langsung masuk tol padaleunyi. selama dalam tol, aku sempat tertidur karena sudah tidak kuat lagi untuk menemani pak supir. sampai Rancaekek, kita sempat berhenti untuk isi bensin.
lepas dari Rancaekek, aku sudah tidak bisa tidur lagi. ternyata jalur ke arah Tasikmalaya dan Garut sudah berubah jauh ya. maklum, aku sudah lama tidak melalui jalur ini. terakhir aku lewat jalur ini ketika aku masih SD, entah kelas berapa. waktu itu nganter pindahan kepala cabang tempat bapakku kerja.
jalan menuju Garut agak sepi karena sempat melewati hutan, beruntung waktu itu ada beberapa kendaraan di depan sehingga kita sempat konvoi sampai memasuki tempat berpenduduk. lepas dari situ, jalan sepertinya milik sendiri saja. kosong, sepi, dan gelap (hihi.. ya gelap lah wong malem koq).
memasuki daerah Cipanas, waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. perjalanan yang benar-benar melelahkan. sampe hotel langsung check-in, masuk kamar, beres-beres materi buat besok, mandi air panas, dan tidur. sebenarnya pengen berendam air panas, cuman badanku sudah lelah pengen istirahat.
pagi harinya setelah makan pagi, aku sudah ditunggu oleh salah seorang karyawan yang tahu jalan menuju lokasi kedua. tadinya aku diajak untuk naik kendaraan dia, namun aku pikir aku lebih baik menggunakan kendaraanku sendiri biar lebih enak. lokasi yang dituju dapat ditempuh dalam 1 jam. relatif lebih cepat dibandingkan dengan lokasi pertama, karena kita hanya tinggal ngikut penunjuk jalan. aku sempat melewati daerah wisata yang cukup terkenal disana, namanya kampung Sampireun. namun sayang aku tidak sempat mampir kesana, karena begitu selesai dari lokasi kedua aku harus cepat-cepat kembali ke hotel untuk check-out dan pulang kembali ke Jakarta.
perjalanan pulang kembali ke Jakarta ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 jam (itu termasuk waktu untuk makan siang di bandung). jadi sebetulnya relatif lebih cepat, karena masuk tol keluar tol. bahkan di jalur Cipularang, kendaraan dipacu sampe kecepatan 120km/jam (aku sendiri jarang nyetir mobil dengan kecepatan seperti itu, apalagi daerah Padalarang sampe ke Purwakarta merupakan daerah menurun. sempat deg-degan juga sih. tapi Alhamdulillah aman dan selamat sampe tujuan). sempat mampir ke rumah untuk nyimpan baju, dan langsung menuju ke kantor.
aku pikir perjalananku sudah selesai, ternyata belum. dua hari berikutnya aku harus mengunjungi dua lokasi di Jakarta masih berkaitan dengan survey tersebut. benar-benar belum sempat rest.
|