SIM C yang baru
Alhamdulillah... itu kata yang terucap setelah aku dinyatakan lulus ujian praktek Surat Ijin Mengemudi C. betapa tidak, aku harus mengulang ujian praktek tersebut, setelah sebelumnya gagal pada tanggal 14 Januari lalu. Pagi harinya, aku habis-habisan berlatih untuk bisa melalui rintangan menggunakan batu bata dengan jarak dua langkah plus satu telapak kaki. kadang berhasil, kadang gagal. lebih sering karena kaki menyentuh tanah. akhirnya aku bisa melalui satu kali jalan, namun begitu kembalinya lebih sering salah satu kali. akhirnya jam setengah sebelas menuju tempat ujian praktek. sampe sana, langsung mencoba trek. dan berhasil! lalu aku menghadap petugas penguji disana. kemudian aku langsung ujian, dan lulus! hehehe... betapa lega hatiku.... alhamdulillah... setelah dari situ, mendapat surat kelulusan, langsung menuju polres. ternyata harus lewat pos depan. jadilah aku nitip ktp disana. langsung menuju ruang ujian tertulis, untuk meminta berkas ke Ibu Tina. dari sana, hasil ujian praktek disatukan dalam map atas namaku, diserahkan ke bagian photo. tidak lama kemudian, namaku dipanggil untuk diphoto. setelah diphoto, menunggu hasil. eh, engga lama udah dipanggil lagi untuk mengambil hasilnya. jadilah SIM C ku yang baru. sempat ada masalah (sebetulnya lebih karena pihak asuransi males nyariin) saat aku mau ngambil kartu asuransi. petugas engga mau ngasih karena tidak ada bukti pembayaran. namun setelah lapor ke ibu polwan bagian informasi, dan memberikan keterangan bahwa aku membuat SIM ini tanpa calo alias sesuai dengan aturan, maka aku ngotot sama petugas asuransi. dan ternyata emang sudah ada. dasar deh... sempat sebel juga.. tapi aku tidak mau memperpanjang.. aku tidak mau merusak kebahagiaanku yang baru dapet SIM C tanpa perantara. dengan berbungah hati, akhirnya aku dapat juga menyelesaikan pembuatan SIM dengan jalan sesuai aturan yang ada alias engga nembak. oya, aku sempat gagal ujian tertulis satu kali dan ujian praktek satu kali. dan biaya yang aku keluarkan adalah Rp 110.000,- (tidak menghitung uang makan, ongkos bensin, dan waktu yang dikeluarkan ya) aku sempat sebel juga waktu gagal ujian tertulis. sebel banget....!! koq ya sampe engga lulus. bayangkan dari 30 soal, yang benar jawabannya hanya 16. padahal perlu benar 18 agar bisa lulus. tapi pada ujian tertulis yang kedua, aku akhirnya bisa mendapatkan angka benar 20. hooreee.....!!!!! namun waktu aku tidak lulus ujian praktek pertama, aku tidak sekecewa waktu ujian tertulis pertama. malah aku merasa tertantang, karena pak petugas ujian praktek koq ya bisa melalui rintangan itu dengan mudah. jadilah pada hari akan mengulang ujian praktek, aku latihan habis-habisan. sampe tetanggaku pada bingung melihat aku bolak-balik melewati rintangan berupa batu bata yang tersusun rapi... dan ternyata jerih payahku ada hasilnya. senang sekali rasanya... |
Comments on "SIM C yang baru"
Slamat ya Pak atas perjuangannya! Saya juga baru mau buat SIM nih (padahal sdh beberapa thn punya motor) & paling males sama yg namanya sogok menyogok.