PerformancingAds

Thursday, January 12, 2006

Sinetron Indonesia, Mau dibawa kemana?

Sebenarnya aku sudah lama pengen nulis tentang sinetron di negeri ini. kayaknya sudah gatal sekali ingin memberikan komentar, ya setidaknya mengungkapkan apa yang selama ini menjadi ganjalan hati.

Aku sendiri sebenarnya kurang tahu tujuan awalnya ada tayangan sinetron untuk apa. namun yang jelas (mungkin) ingin memberikan hiburan segar mengingat dunia perfilman Indonesia sedang merosot turun. disamping itu (mungkin juga) untuk membendung masuknya telenovela yang diimpor dari entah negara mana (maklum didubbing. jadi kurang ngerti bahasa aslinya apa).

Dulu sempat muncul beberapa sinetron yang isi ceritanya bagus dan menarik. bahkan ada juga FTV, yang aku liat juga ceritanya bagus-bagus.

Cuman aku rada kecewa dengan tayangan sinetron tahun-tahun terakhir ini. Hampir semuanya hanya mempertontonkan kekerasan dan kebrutalan. tidak memberikan suatu pembelajaran yang baik untuk masyarakat, terutama anak-anak.

Menurutku, setiap tayangan di televisi bisa memberikan dampak atau akibat kepada para penontonnya. dampaknya bisa baik atau buruk. tergantung bagaimana isi ataupun cara penyampaian dari tayangan tersebut. sinetron yang ditayangkan pada jam 19 sampai 21-22 malam, lebih sering mempertontonkan kekerasan, kelicikan, akal jahat, dan kebrutalan. padahal pada jam-jam tersebut, anak-anak masih banyak yang menonton.

Aku mengkhawatirkan adanya efek negatif atas penayangan hal-hal tersebut. memang (mungkin) maksudnya adalah menceritakan bahwa sisi jelek itu jangan diikuti. atau juga maksudnya menjelaskan bahwa kelakuan yang kayak begini itu tidak baik. Tapi apakah orang yang menonton itu akan tahu maksud atau tujuan ditampilkannya hal-hal tersebut? kayaknya engga deh.

Jadi timbul pertanyaan, apakah sebenarnya yang mereka kejar? popularitas, rating tv, ataupun pembelajaran yang baik kepada penonton?

Memang tayangan sinetron itu hanyalah suatu khayalan, cerita fiksi, yang menggambarkan tentang kehidupan manusia. tapi apakah semua penonton bisa mengerti dan mengetahui bahwa itu hanyalah fiksi? karena kita tahu, tidak semua penonton bisa memahami arti dari sebuah tayangan sinetron.

Alangkah lebih baiknya, bila tayangan sinetron lebih memberikan hiburan yang benar-benar menghibur penonton ditengah himpitan ekonomi yang berat ini. dan alangkah lebih baiknya, bila tayangan sinetron dapat memberikan contoh yang baik dan bersifat mengingatkan penontonnya agar dapat menjalani hidup ini lebih tegar lagi.

(dari hasil pengamatan dan diskusi)

Comments on "Sinetron Indonesia, Mau dibawa kemana?"

 

Blogger Dr. AG. Eka Wenats Wuryanta said ... (3:30 PM) : 

Hallo, bung Hadi....tulisan menarik. Ada baiknya juga lebih kritis lagi. Sinetron kita sebagian besar adalah sampah kapitalisme....Boleh dong bung untuk bisa blog saya di http://ekawenats.blogspot.com

 

post a comment