Cerita Kelinci Berkerah...
kemarin, temanku memperlihatkan majalah kelinci berkerah yang menghebohkan itu. dia bilang ini sih engga ada apa-apanya kalo dibandingkan dengan majalah lain. dia kasih lihat juga majalah lain yang memang isinya memang lebih heboh dari majalah pertama. aku sendiri heran melihat majalah bercover warna merah itu. ini sih tidak menampilkan apa yang diributkan oleh beberapa kalangan. namun bisa jadi, terbitan pertama ini sepertinya memang disengaja untuk mematahkan opini masyarakat yang sudah beranggapan kalo majalah itu akan menampilkan gambar-gambar yang seronok. dengan begitu, ketika terbitan berikutnya muncul, masyarakat tidak akan meributkan lagi. tapi tetep, yang namanya majalah yang sudah menjadi icon sebagai majalah sex bagaimanapun tampilan yang disembunyikan pasti akan keliatan belangnya. mungkin tidak diterbitkan pertama, kedua, atau ketiga. tapi pasti pada terbitan yang kesekian, ciri asli majalah itu akan keluar juga. cuman aku sedikit menyayangkan, kenapa cuman majalah ini saja yang disweeping. kenapa majalah lain yang sebenarnya menampilkan gambar-gambar seronok yang lebih wah dari majalah ini koq ya didiamkan saja. padahal majalah-majalah itu sudah lama sekali beredar. aku engga usah menyebutkan disini deh majalah apa saja yang isinya lebih heboh daripada majalah kelinci berkerah. kalo memang ingin menghilangkan majalah yang isinya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, ya mesti tegas dong. semuanya harus kena. jangan cuman majalah yang sudah menjadi icon sex internasional saja yang dilarang, majalah yang lokalpun sebaiknya diperlakukan sama juga. sehingga benar-benar tidak beredar lagi majalah-majalah tersebut, karena dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan generasi muda bangsa ini. bagaimana pendapat anda? |
Comments on "Cerita Kelinci Berkerah..."
aku tau yg KangHadi maxud. dukung abis!!!! (pake "g")
Pendapat saya : kita tdk bisa menghalangi cara berpikir & tindakan yg kebarat2an masuk ke negara kita. Krn memang kebanyakan kita berprilaku itu kiblatnya ke barat, aplg di era global ini wah mau gak mau ya hrs maju dong, mis penggunaan pc, itu kan adopsi dr sana, gk mgkn kan kita pake mesin tik terus. Bgt jg di bidang informasi & komunikasi. So, lbh baik kita ngurusin diri sendiri aja deh dan membatasi agar kita tdk melanggar norma2 yg ada..
Yup..yup, kemaren juga ck sempat buka-buka majalah yang dimxud. Jauh dari bayangan, jadinya berkesan gak seru.. Mending namanya diganti ajah deh, kasian kalo make `brand` PLAYBOY (terlalu berat menanggung nama..) Hehehe, kayaknya, buat cover aja, lebih seronok majalah POPULAR... Wekkkssss....
Indonesia, Indonesia...
yang di-urusin kok ya ga pernah yang penting2...?
KangHadi, menurutku negara kita memang aneh, yg benar hrs di urus malah dilupakan..
Good article.
kelinci